ridwan syah & experience

Pada umumnya, perkemahan itu serba menyulitkan bagi para pesertanya. Akan tetapi perkemahan yang saya ikuti tidak sesulit yang saya kira. Karena apa?, karena disitu kita hanya bersenang-senang. Walaupun kami semua kelelahan, tetapi kami tetap semangat mendirikan tenda, yah. . . mau gimana lagi, kalau kita tidak mendirikan tenda, kita mau bermalam dimana. Sayang sekali, kesenangan kami sejenak terhenti karena adanya sesuatu yang kurang layak dilihat, apalagi kalau bukan sang legenda "WC NO.3".

Ya, itu menjadi bangunan yang paling menyeramkan disana. Oh ya, ada hal menarik yang ingin ku ceritakan kepada para pemirsa, kisah teman sekelasku tetapi beda sangga, Firman. Suatu ketika dia sedang KONTRAKSI berat (mau buang hajat), dia meminta salah satu rekannya untuk menemaninya ke wc (wcnya nggak ada kuncinya). Tetapi rekan-rekannya yang lainpun mengikutinya. Dan setelah Firman masuk wc, tentunya bukan wc no.3 ya, mereka berniat menjaili Firman yang sedang buang hajat. Mereka akhirnya menemukan ide. Langsung saja pintu wc (wc yang digunakan Firman) dibuka oleh nanank nk, sang MASTER JAILIUS. Tetapi itu hanya berlangsung sebentar, nanang masih punya rasa BELAS KASIH rupanya. Kasihan sekali Firman.
Dan walaupun sanggaku tidak mendapat jurara, tetapi kita semua sudah mendapatkan pengalaman yang tak kan terlupakan seumur hidup. SALAM PRAMUKA. . . .

Sekian coretan yang sangat jelek dari saya. . .